HUKUM HESS
Disusun oleh :
Pulung Widi Handoko
XII IPA 1
27
SMA N 1 DUKUN
I. TUJUAN
Mempelajari
berlakunya Hukum Hess yang menyatakan bahwa perubahan entalpireaksi hanya
bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem dan tidak bergantung pada
jalannya reaksi.
Pada
eksperimen ini larutan NaOH direaksikan dengan larutan HCl dengan dua jalan :
a. Natrium
hidroksida padat ditambahkan pada larutan asam klorida.
b. Natrium
hiroksida padat dilarutkan dalam air, kemudian larutan natrium hidroksida
ditambahkan pada larutan asam klorida.
Reaksi-reaksi
: NaOH (s) + HCl(aq) →
NaCl(aq) + H2O(l)
NaOH(s) →
NaOH(aq)
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
II. DASAR
TEORI
Perubahan suhu yang
menyertai reaksi kimia menunjukkan adanya perubahan energi dalam bentuk kalor
pada pereaksi dan hasil reaksi. Kalor yang diserap akan dibebaskan oleh sistem
menyebabkan suhu sistem berubah. Secara sederhana kalor tersebut dapat dihitung
dengan rumus:
q = m. c. ∆t
|
q =
kalor reaksi (Q)
∆t =
perubahan suhu (C, K)
m = massa sistem (gram)
c =
kalor jenis larutan (j/g.K)
Perubahan entalpi (∆H) reaksi adalah q untuk jumlah mol pereaksi/hasil reaksi suatu
persamaan reaksi, disertai tanda positif (reaksi endoterm) negatif (reaksi
eksoterm).
Pada percobaan ini akan diperiksa berlakunya
Hukum Hess yang menyatakan bahwa perubahan entalpi hanya tergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir sistem dan tidak tergantung pada jalannya
reaksi.
Reaksi-reaksi: 1. NaOH(s) +
HCL(aq) → NaCl(aq) + H2O
2. a. NaOH(s) → NaOH(aq)
b. NaOH(aq) + HCl(aq) →
NaCl(aq) + H2O(I)
Catatan
Pada perhitungan entalpi untuk reaksi ini
dianggap bahwa:
Volume larutan dianggap sama dengan volume air.
Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah
dari sitem kelingkungan dapat diabaikan.
Kalor jenis air = 4,18 j/g.K
Massa jenis air = 1 gram/ml
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
dan Bahan
|
Ukuran/
satuan
|
Jumlah
|
Gelas ukur
|
100 mL
|
2
|
Bejana plastik
|
200 mL
|
3
|
Gelas kimia
|
100 mL
|
2
|
Termometer
|
0 - 50 C
|
1
|
Neraca
|
1
|
|
Bejana pendingin
|
1
|
|
Natrium hidroksida padat
|
4 gram
|
|
Larutan asam klorida
|
0,5 M
|
100 mL
|
Larutan asam klorida
|
1 M
|
350 mL
|
Aquades
|
50 mL
|
IV. CARA
KERJA
a. Reaksi
1 :
1) Masukkan
100 Ml larutan HCl 0,5 M ke dalam kalori meter (bejana palstik / boleh gelas
plastik bekas akua) dan catat suhunya (sebagai suhu awal).
2) Timbang
3 gram NaOH padat dan catat massanya.
3) Masukkan
NaOH padat itu ke dalam kalorimeter, guncangkan kalorimeter untuk melarutkan
NaOH dan catat suhu yang dicapai sesudah semua kristal NaOH itu larut (suhu
akhir).
b. Reaksi
2a :
Ukur 100 mL air dengan menggunakan
volume ukur catat suhu air sebelum ditambah NaOH. Kemudian masukkan kedalam
gelas plastik dari botol akua dan tambahkan 3 gram NaOH padat dan aduk sampai
semua larut, ukur suhunya dan catat sebagai suhu akhir.
c. Reaksi
2b :
1) Pindahkan
larutan NaOH dari reaksi 2a kedalam suatu gelas kimia. Masukkan 50 mL larutan
HCl 1 M kedalam gelas kimia lain. Letakkan kedua gelas kimia di dalam bejana
berisi air dalam posisi direndam sampai suhu kedua larutan itu sama (tujuannya
menyamakan suhu dari kedua gelas). Catat suhu itu(suhu awal bila tetap berbeda
maka boleh dijumlah dibagi dua).
2) Tuangkan
atau campurkan kedua larutan kedalam kalorimeter (gelas kimia plastik).
Guncangkan atau aduk dengan menggunakan thermometer dan catat suhu mantap
yangyang dicapai (suhu akhir)
V. HASIL
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
REAKSI 1
|
REAKSI 2a
|
REAKSI 2b
|
Jumlah NaOH yang digunakan
|
||
Massa :
3 gram
|
massa : 3 gram
|
Massa : 3 gram
|
Mol :
0,075 mol
|
Mol
: 0,075 mol
|
Mol
: 0,075 mol
|
Perubahan suhu yang terjadi
|
||
T awal :
27 oC
|
T awal :
27 oC
|
T awal :
26 oC
|
T akhir : 35 oC
|
T akhir :
30 oC
|
T akhir :
31 oC
|
∆t : 8 oC
|
∆t
: 3 oC
|
∆t
: 5 oC
|
Perubahan kalor yang terjadi ( q = M c ∆ t)
|
||
100,8 Joule
|
37,8 Joule
|
63 Joule
|
∆H per mol NaOH
|
||
∆H1 = -3,46 kJ
|
∆H2 = -1,2978 kJ
|
∆H3 = -3,213 kJ
|
Catatan : Pada perhitungan perubahan entalpi
pada reaksi ini dianggap bahwa :
a. Larutan
asam dengan air ( 2 x 50 mL larutan =
100 mL air )
b. Pertukaran
energi melalui dinding bejana plastik dapat diabaikan.
I.
PEMBAHASAN
1. Diketahui
reaksi : C + O2 → CO2 ∆Hf = - 395 kJ
2H2 + O2 → 2H2O ∆Hf = - 573 kJ
2C + 3H2 + ½ O2 → C2H5OH ∆Hf = - 278 kJ
Tentukan ∆H pembakaran dari C2H5OH dengan cara
penjumlahan reaksi
2. Diketahui
reaksi : MO2 + CO → MO +CO2 ∆H
= -20 kJ
M3O4
+ CO → 3MO + CO2 ∆H
= +6 Kj
3M2O3
+ CO → 2M3O4 + CO2 ∆H = - 12 Kj
Tentukan ∆H reaksi 2MO2 + CO → M2O3 + CO2
3. Diketahui reaksi
persamaan termokimia berikut :
C2H6
+ 7/2 O2 → 2CO2 + 3H2O ∆H = - 400 Kj/mol
C2H5OH
+ 3O2 → 2CO2 + 3H2O ∆H = - 300 Kj/mol
Tentukan ∆H untuk reaksi C2H6 + ½ O2 → C2H5OH
4. Diketahui ∆Hf H2O(s)
= - 250 Kj/mol
∆Hf
H2O(l) = - 300 Kj/mol
Tuliskan masing – masing
reaksinya , kemudian tentukan ∆H pencairan es pada titik leburnya dengan
penjumlahan reaksi.
5. Pada pembakaran sempurna
60 gram karbon . menurut reaksi C + O2
→ CO2 dibebaskan
panas. Sebesar 2000 Kj/mol maka tentukan :
a.
∆Hf CO2
b.
∆Hc C
c.
∆Hd pada penguraian 264 gram CO2 menjadi
unsurnya
6. Diketahui ∆Hf CH4O = - a Kj/mol
∆Hf CO2 =
- b Kj/mol
∆Hf H2O = - c Kj/mol
Tentukan
∆H untuk pembakaran CH4O menjadi CO2 dan H2O
7. Diketahui energi ikatan
rata-rata :
H – H = 104 Kj/mol
Br – Br = 46
Kj/mol
∆H – HBr = - 150 Kj/mol
Tentukan energi ikatan rata-rata H – Br?
I.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat
disimpulkan bahwa hasil dari percobaan belum bisa membuktikan berlakunya Hukum
Hess. Akan Tetapi nilai perubahan entalpi dari percobaan pertama hanya selisih
sedikit dari nilai perubahan entalpi dari penjumlahan percobaan 2a dan 2b.
Pada percobaan pertama
diperoleh nilai perubahan entalpi sebesar .....J dengan
persamaan reaksi:
1. NaOH(s) + HCl(aq)NaCl(aq) +
H2O(l) ∆H = ....J
Penjumlahan dari percobaan
2a dengan 2b diperoleh nilai perubahan entalpi sebesar .....J. dengan
persamaan reaksi:
2a.
NaOH(s) +
H2O(l) NaOH(aq) +
H2O(l) ∆H = -....... J
2b. NaOH(aq) + H2O(l) +HCl
NaCl(aq) + 2H2O(l) ∆H = ........ J
Jadi sebenarnya Hukum Hess
tetap berlaku, namun terjadinya perbedaan nilai perubahan entalpi pada keadaan
akhir sistem berbeda dikarenakan beberapa faktor kesalahan.
Prinsip dari percobaan
hukum Hess ini adalah pengukuran perubahan entalpi dengan menggunakan alat
pengukur kalor yaitu calorimeter
Fungsi pengadukan pada
reagen adalah untuk menaikkan suhu dari reagen-reagen tersebut, karena dengan
adanya pengadukan (gesekan) dapat menaikkan suhu.
Saran
Sebaiknya pada percobaan
hukum Hess menggunakan bahan yang bebeda pada percobaan selanjutnya misal
H2SO4 (asam kuat) dan KOH (basa kuat) agar hasil yang didapat lebih
bervariasi, sehingga praktikan dapat membandingkan hasil yang didapat dan
pengetahuan praktikan semakin bertambah.
Purba, Michael. 2007 Kimia 2 Untuk SMU Kelas XI SMU.Jakarta:
Erlangga
kimiaerlangga.blogspot.com